Love Don't You Go - Part 1

Cast
Park Hyun Ri as Yourself
Lee Dong Hae as Donghae
Lee Hyuk Jae as Eunhyuk
Kim Jong Woon as Yesung
Kim Ryeo Wook as Ryeowook

PART 1
Park Hyun Ri POV
Jam sudah menunjukan pukul 7. Hyunri terbangun dengan sangat lemas badannya sangat sulit untuk berdiri. Ya, itu karena kemarin malam merayakan pesta ulang tahun bersama Donghae *Hyunri’s Boyfriend, Hyunri dengannya sudah cukup lama menjalin hubungan.
Hyunri pun langsung membereskan kamar tidurnya yang tidak begitu besar dan itu hanya cukup di tiduri oleh satu orang.  Hyunri tinggal di sebuah apartemen kecil di Incheon, Korea. Di apartemen ini dia tinggal sendiri. Karena, sebenarnya Hyunri berasal dari Indonesia tetapi dia pergi ke korea untuk menyelesaikakan kuliahnya dan mencari pengalaman baru. Tanpa aba-aba Hyunri langsung pergi untuk membersihkan badannya dan mengambil handuk di teras luar apartemen. Ketika sedang berjalan menuju kamar mandi yang tidak begitu luas, tiba-tiba Hyunri teringat kembali kejadian tadi malam.

Flash Back
Donghae mengajaknya pergi  ke taman, taman yang indah sekali. Meskipun waktu menunjukan pukul 1 malam tetapi taman itu terisi oleh banyak orang. Hyunri terpaku ketika melihat taman itu, tanpa dia sadari dia melepaskan genggaman Donghae dan meninggalkannya di depan taman. Hyunri masuk dan menyusuri taman itu. Hyunri tidak menyadari di Korea ada taman seindah ini, dia sangat suka dan ini adalah pertama kalinya dia datang ke taman pada malam hari. Hyunri sangat senang menelusuri taman ini sampai-sampai lupa pada Donghae. Ketika dia ingat, dia langsung berlari ke depan taman. Ternyata Donghae sudah tidak ada, akhirnya dia memutuskan untuk terus mencarinya dan menyusuri seluruh taman tapi tak ada hasil. Sepertinya dia telah meninggalkan Hyunri. Dengan wajah sedih dia pun berjalan pelan dan perlahan menduduki salah satu kursi panjang di taman itu. Sekarang Hyunri sendiri, tidak ada yang menemaninya. Ketika sedang menundukan kepala, tiba-tiba di depannya ada es krim. Hyunri pun perlahan mengangkat wajahnya. Ternyata Donghae, dialah orang yang memberikan es krim itu. Hyunri langsung tersenyum dan mengambil es krim itu. Donghae pun duduk di sebelahnya sambil tersenyum melihatnya. Hyunri membuka bungkus es krim itu dan langsung melahapnya. Sedang asyik-asyiknya menjilati es krim, tanpa sengaja dia menjatuhkan handphonenya yang dia simpan di pinggir tempat duduknya. Dia sangat kaget dan langsung berusaha membawa handphonenya, tetapi ketika akan mengambilnya tiba-tiba Donghae duluan yang mengambilnya dan langsung membawa handphonenya lari. Hyunri pun langsung lari seperti seekor kelinci mengejar Donghae. Karena Donghae terus melihat ke belakang (Hyunri) tanpa disadarinya ada batu di depannya dan Donghae pun langsung jatuh terlentang “BRUUUG“. Hyunri tidak menyadari bahwa Donghae jatuh. Ketika Hyunri sedang berlari dia tidak melihat ada selokan kecil di depannya. Hyunri pun tumbang seperti pohon yang ditebang “BRUUG”. Hyunri terjatuh tapi dia tidak merasa sakit layaknya jatuh ke tanah ternyata dia terjatuh di pangkuan Donghae. “GLEEK”  dia langsung menelan ludahnya dan terkaget, Hyunri segera bangun tapi Donghae malah memeluknya dengan erat. Hyunri terus berusaha untuk segera bangkit tapi gagal. Akhirya Donghae melepaskan pelukannya. Merekapun akhirnya bangun dan duduk ditanah. Hyunri sangat malu dan menundukan kepalanya, tetapi Donghae terlihat berseri-seri. Ketika Hyunri akan berdiri Donghae menarik tangannya dengan sentakan yang keras, sampai akhirnya Hyunri jatuh lagi dipelukan Donghae. Setelah itu Hyunri melihat Donghae dengan tatapan penuh arti, Donghae pun sama. Dan akhirnya pelan-pelan Donghae mengecup Hyunri *Aiiisssh. Hyunri merasa sangat kaget, "Apakah aku mimpi? sepertinya aku mimpi dan mimpi ini akan segera berakhir." gumam Hyunri dalam hatinya. Tetapi ini adalah nyata.

Flash On
Hyunri tertawa geli ketika terus mengingat kejadian tadi malam. Sambil membuka pintu kamar mandi dia masih tertawa sendiri seperti orang gila. Kurang dari 15 menit Hyunri sudah selesai mandi dan langsung memilih pakaian apa yang harus dia kenakan hari ini. Sudah semua siap, Hyunri berjalan keluar apartemen dan mengunci apartemennya. Hari ini dia tidak kuliah tetapi ada pekerjaan yang harus dia selesaikan, meskipun Hyunri masih kuliah tetapi dia mencoba mencari pendapatan sendiri sebagai photographer di Super Star Photografer (SSP).
Hyunri berjalan sendiri di trotoar kecil, baru berjalan 5 meter dari apartemen tiba-tiba ada mobil sport berwarna silver di sebelahnya, Hyunri sepertinya mengenali mobil itu. Ya tidak asing lagi Jongwoon, dia adalah temannya juga teman Donghae. Hyunri mengenalinya sudah cukup lama karena dia bekerja bersamanya sebagai photographer, juga dia adalah senior Hyunri. “Hyun Ri, Apakah kamu mau berangkat bersamaku” cetus Jong Woon mengajaknya. “Oh, baiklah” jawabnya sambil berusaha membuka pintu mobil. “Apakah kau baik-baik saja? kau terlihat pucat hari ini” tanya Jongwoon sambil menyetir mobilnya. “Gwanchana, hanya sedikit lemas akibat pesta semalam” jawabnya sambil berusaha mengenakan jaket mantelnya. Ketika dalam perjalanan Hyunri dengan Jongwoon asyik berbincang-bincang, tanpa terasa mobil sudah sampai di parkiran tempat mereka bekerja. Hyunri pun langsung membuka pintu mobil itu dan merapikan diri. “Gommawo, Jongwoon Sunbae” sambil membungkukan badannya. “Tak usah seperti itu, kita kan sudah lama kenal” jawab Jongwoon sambil mengambil DSLR. “Ayo kita harus segara masuk, jika tidak kita akan kena marah lagi” ajak Hyunri sambil berlari kecil menuju SSP. “Ne, aku tidak ingin kena marah Tuan Gyan Lee lagi” kata Jongwoon
 sambil berlari menyusul Hyunri.

Lee Dong Hae POV
"
Udara sepertinya sangat cerah pagi hari ini" sahutnya dalam hati sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil secangkir kopi hangat. Dengan secepat kilat Donghae meneguk air hangat yang ada di gelas berukuran kecil sampai tidak tersisa. Donghae sangat senang karena kejadian tadi malam, itu adalah first kissnya. Jam sudah menunjukan pukul 8 tetapi Donghae masih dalam lamunannya, Donghae tidak menyadari bahwa hari ini dia harus segera pergi menemui agentnya. Ya karena dia bekerja di sebuah perusahaan kecil, ntah apa pekerjaan yang dia lakukan tetapi dia sangat senang menjalani pekerjaan itu. "Tiid.. tiid" suara mobil diluar membuyarkan lamunannya. "Mobil siapa itu, menggangu orang saja" jawabnya sedikit kesal sambil mencoba membuka pintu untuk melihat mobil itu. Dia sepertinya mengenali sosok laki-laki itu. "Donghae-yaa, ayo kita pergi bersama" teriak laki-laki berkacamata hitam dari dalam mobilnya yang mewah. Donghae masih belum bisa mengenali laki-laki itu karena cahaya matahari yang menyorot ke wajahnya itu membuatnya silau. Laki-laki dalam mobil itu mencoba memarkirkan mobilnya dan langsung menghampiri Donghae. Donghae sedikit kaget, ternyata laki-laki itu adalah Hyukjae dia adalah sahabatnya. "Hyukjae, ternyata kau?" jawab Donghae sambil langsung merangkul temannya itu. "Bagaimana kabarmu, apakah pekerjaanmu lancar di Tokyo?" Donghae meneruskan omongannya dengan wajah kegirangan. "Ya, begitulah" jawabnya simple sambil duduk di sofa panjang berwarna putih. "Ngomong2, bagaimana kabarmu? Maafkan aku kemarin aku tidak bisa datang ke pesta ulang tahunmu" kata Hyukjae sambil mengambil sebuah majalah yang diletakkan di meja. "Aku baik, kau bisa melihatku sekarang ini kan haha, tidak papa aku mengerti dengan keadaanmu saat ini" jawab Donghae sambil sibuk membuat sebuah minuman. "Berapa lama kau di Tokyo?", "Ya, kira 2 minggu", "Kenapa begitu sebentar?", “Sebentar? Apakah kau ingin aku selamanya disana?”, “Maksudku bukan begitu, aku hanya bercanda” jawab Donghae sambil duduk di sebelah Hyukjae. "Oya, Donghae aku kesini untuk memberikanmu ini" katanya sambil mengambil sebuah kotak berukuran sedang yang di bungkus dengan kertas kado bergambar anime jepang. "Kotak apa ini? Apakah ini hadiah untukku?" Donghae mengeluarkan wajah bingungnya sambil berusaha untuk mengambilnya dari Hyuk. "Ya, ini hadiah untukmu. Karena kemarin aku tidak bisa datang menghadiri pestamu" jawab Hyuk dengan mengeluarkan senyumnya. "Kau tidak perlu repot-repot memberiku ini, kau sudah datang mengunjungiku saja aku sudah senang" jawabnya sambil berusaha menebak-nebak isi kotak itu. "Oya, Donghae-yaa sepertinya aku harus pulang sekarang karena masih ada pekerjaan yang belum aku selesaikan, salam untuk semuanya ya" katanya sambil terburu-buru keluar dan langsung memakai sepatunya yang terlihat sangat mahal. "Oo, baiklah. terima kasih hadiahnya ya" jawab Donghae sambil memperhatikan Hyuk yang sedang menaiki mobilnya. Donghae masih berdiri di ambang pintu padahal mobil Hyuk sudah jauh bahkan sudah tidak terlihat, tiba-tiba dia merasakan sakit pada kepalanya. Donghae langsung masuk rumahnya dan berusaha berlari ke arah kamarnya untuk mengambil obat. Tanpa basa-basi dia langsung menelan obatnya itu tanpa memakai minum, mungkin karena dia sudah terbiasa memakan obat sehingga tidak merasakan pahit. Donghae terdiam sejenak, dan tiba-tiba "Naegesuh uhnjebutuh jichinguhlgga nan nege moouhseul himdeulge han guhlgga" suara handphonenya berbunyi, Donghae langsung berusaha menyambarnya. "Yoboseyo" jawab Donghae, setelah selesai menerima telephone itu Donghae langsung berlari kecil mengambil handuk di balkon lalu pergi ke kamar mandi. setalah 30 menit semua sudah selesai dan Donghae mengunci semua pintu di rumahnya itu dan mengambil kunci mobil di meja kecil dekat sofa. Donghae menyalakan mobil BMW nya itu dan langsung melajukan mobilnya itu layak seperti pembalap.

Super Star Photografer POV
"Sangat melelahkan sekali" ujar Hyunri dalam hati sambil berusaha mengambil botol minuman di dalam tasnya. ketika sedang meneguk botol minuman itu tiba-tiba suara handphonenya berbunyi, "Donghae" nama yang tercantum pada handphonenya itu, dia langsung menghentikan minumnya itu dan langsung mengangkat telephonenya "
Yoboseyo, ada apa?" jawabnya penasaran. Hyunri pun berbincang-bincang dengan Donghae. Tanpa dia sadari Jongwoon memperhatikannya dari sejak dia mengangkat telephonenya itu. "Oh, Ye" cetus Hyunri sambil menutup panggilannya dan menyimpan handphonenya kembali di dalam tas. "Siapa yang meneleponmu?" tanya Jongwoon sambil mengotak-atik cameranya. "Oh, Donghae dia meneleponku dan dia mengajakku ke suatu tempat" jawab Hyunri sambil berusaha membuka botol minuman yang belum ia habiskan dan kali ini dia benar-benar menghabiskan minuman itu. "Oh, begitu ya" jawab Jongwoon tanpa ekspresi. Jongwoon pun pergi untuk meneruskan pekerjaanya dan meninggalkan Hyunri sendirian.

Lee Dong Hae POV
Donghae berencana mengajak Hyunri ke suatu tempat untuk
mempertemukannya dengan Hyukjae dia pun mencoba mengambil ponsel di sakunya untuk menelepon Hyunri. "Nuuut, Nuuut" suara nada sambung yang masih Donghae dengar, tiba-tiba "Yoboseyo, ada apa?" jawab Hyunri dari dalam handphone itu. "Apakah nanti malam kau sibuk?" tanya Donghae pada Hyunri sambil sibuk menyetir mobilnya. "Oh, aniyo. Memangnya ada apa?" jawab Hyunri dengan nada penasaran. "Aku berencana mengajakmu ke suatu tempat, Apakah kau bisa datang?" ketus Donghae sambil mengharapkan jawaban iya dari Hyunri. "Oh, Ye" jawab Hyunri simple. Donghae pun menutup handphonenya dan langsung mencari nomor Hyukjae di ponselnya. Dengan berusaha dia mencari akhirnya ketemu, dia pun langsung menempelkan ponselnya itu. "Yoboseyo, Hyukjae-ssi apakah malam ini ada acara?" katanya dengan suara agak besar karena suara bising dari jalan yang membuat ia harus menaikan volume suaranya. Selesai berbincang dengan Hyujae, Donghae langsung menambah kecepatan mobilnya karena dia sedang terburu-buru untuk menemui agent nya. 

In Night
“Drrr... drrrr” ponsel Hyunri tiba-tiba saja bergetar, Hyunri langsung berlari kecil menuju ponsel yang tergeletak di meja kecilnya itu. Diambilnya ponselnya itu dan terlihat nama Donghae, Hyunri langsung mengangkatnya “Yoboseyo” cetusnya dengan suara sedikit serak. “Hyunri apa kau sudah bersiap-siap” tanya Donghae dari dalam ponsel itu. “Aku sudah bersiap-siap, apakah kau sudah berangkat?” tanya Hyunri sambil berusaha meraih sepatu skatenya berwarna silver dengan corak bunga. “Aku hampir sampai, tunggu aku ya” terdengar suara Donghae dengan latar suara yang sangat bising karena kendaraan. “Ne” jawab Hyunri singkat. Hyunri pun mengambil tas kecilnya berwarna putih dengan garis biru langit. Setelah semua selesai Hyunri memutuskan untuk menunggu Donghae di depan apartement saja. Selagi menunggu Donghae datang, Hyunri mengeluarkan sebuah minuman dari dalam tasnya. Dia pun meneguk minuman itu sambil memandangi langit yang di penuhi oleh banyak bintang. Tidak ia sadari mobil Donghae sudah terparkir dihalaman apartemen. Hyunri pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan memasuki mobil BMW milik Donghae. “Apakah kau menunggu lama?” tanya Donghae sambil berusaha memakaikan Hyunri belt. “Aniyo, baru saja tadi” jawab Hyunri sambil memegang minumannya yang belum ia habiskan tadi. “Apakah itu minuman untukku?” tanya Donghae sambil berusaha merebut minuman itu dari Hyunri dan langsung meminumnya seperti orang kehausan. “Aniiiiyooo, Donghae-yaa kenapa kau merebut minumanku” ketus Hyunri berusaha mengambil kembali minumannya, tetapi sudah terlambat Donghae sudah meneguk minuman itu dan tidak tersisa. Mengetahui minuman itu sudah habis Hyunri menjadi sedikit kesal pada Donghae. Donghae hanya tertawa geli disepanjang perjalanan itu. Donghae berusaha menghibur Hyunri, tetapi Hyunri tetap tidak tertawa dia hanya cemberut dan terdiam di dalam mobil itu. Ketika sedang asyik-asyiknya Donghae menghibur Hyunri tanpa dia sadari di depan mobilnya itu ada mobil truk. Donghae berusaha menghindar tetapi terlambat, “BRUUUG, CKKKIIIT, DAAAG” suara hantaman mobilnya terdengar sangat jelas. Mobilnya tersungkur ke pinggir jalan dan menambrak pembatas jalan. “Apa yang sebenarnya telah terjadi, Apakah aku mimpi?” gumam Hyunri dalam hati sambil memejamkan matanya. Hyunri berusaha membuka matanya. Ketika membuka mata penghilatannya memblur tapi dia bisa melihat seorang pria yang tersungkur dengan darah di kepalanya dia adalah Donghae. Hyunri berusaha bangun tetapi tiba-tiba dia merasakan pusing dan akhirnya dia tidak sadarkan diri.

Lee Hyuk Jae POV
Hyukjae terus berjalan kesana kemari, sudah hampir malam tetapi Donghae belum muncul juga. Hyukjae memutuskan untuk duduk dan mengambil secangkir kopi yang sudah disediakan di meja. Hyukjae melihat jam yang ada tangan kirinya dan tangan kanannya memegang secangkir kopi. Setelah ia meneguk kopi itu dia langsung berusaha mengambil ponsel dan berpikir apakah dia harus menelepon Donghae atau tidak. Tidak lama dari itu tiba-tiba ada sebuah panggilan pada ponselnya. Dia langsung mengangkatnya “Yoboseyo” jawabnya dengan nada sedikit lemas. “MWO? Dimana mereka sekarang? ” tiba-tiba saja suaranya menjadi nyaring dan membuat semua orang memperhatikannya. Sambil menempelkan ponselnya di telinga, Hyukjae membungkukan badannya pada semua tanda minta maaf. Hyukjae langsung meraih jaketnya yang ia simpan di kursi dan berlari menuju tempat parkir. Dengan khawatir Hyukjae langsung menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya hingga kecepatan tinggi yang membuat meninggalkan jejak mobilnya di tempat parkir.

In Hospital
Jongwoon dan Ryeowook terlihat sangat khawatir, mereka tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba suara langkah kaki yang keras membuat mereka kaget dan mereka langsung melihat asal suara itu. Ternyata Hyukjae berlari dengan sangat cepat menghampiri mereka berdua. “Bagaimana keadaan mereka?” tanya Hyukjae dengan nada sangat khawatir. “Belum ada kabar” jawab Ryeowook *teman Jongwoon sekaligus teman Hyunri* sambil menudukan kepalanya. Mereka bertiga terlihat sangat gelisah. 10 menit kemudian, tiba-tiba keluarlah seorang pria jangkung dengan stetoskop yang dikalungkannya di leher. “Apakah ada keluarga dari pasien” teriak dokter itu sambil menengok kanan-kiri. “Kami, kami teman dari pasien” seru Hyukjae bangun dari duduknya dan langsung menghampiri dokter disusul oleh Jongwoon dan Ryeowook. “Bagaimana keadaan mereka, dok?” tanya Jongwoon dan Ryeowook serempak sambil terlihat penasaran. “Keadaan pasien perempuan dia baik-baik saja hanya saja kepalanya sedikit terbentur tetapi dia harus beristirahat dulu” jawab dokter itu sambil berusaha membuka lilitan stetoskop pada lehernya itu. “Dan bagaimana keadaan pasien laki-lakinya, dok?” tanya Hyukjae pada dokter sambil menggoyang-goyangkankan badan dokter. “Untuk pasien laki-laki sepertinya ia mengalami hilang ingatan karena kepala terbentur sangat keras, tetapi hilang ingatan ini tidak permanent. Kira-kira dalam waktu 3 bulan akan segera sembuh” jawab dokter dengan suara yang lesu sambil menundukan kepalanya. “MWO?” jawab Hyukae kaget seakan tak percaya dan tiba-tiba “Bruuug” suara jaket yang Hyukjae pegang ia jatuhkan dan ia langsung berlutut dan mengeluarkan tetes air mata. Waktu seakan-akan berhenti, dia merasa sangat bersalah. Tetesan air mata terus ia keluarkan tanpa ia sadari. Jongwoon dan Ryeowook mengahampiri Hyukjae karena khawatir akan keadaannya sekarang ini. Mereka mengangkat Hyukjae dan membawanya agar duduk di kursi. Hyukjae merasa terpukul akibat kejadian ini, karena dia adalah sahabat Donghae dari sewaktu kecil dan dia sudah menganggap Donghae sebagai adiknya sendiri.  


2 comments:

Arry Asgar said...
This comment has been removed by the author.
Arry Asgar said...
This comment has been removed by the author.

Post a Comment